Rabu, 14 Desember 2011

Arti Persahabatan


Keberadaan seorang sahabat sejati begitu penting dalam hidup ini. Begitu dalam makna dan arti dari sebuah persahabatan. Dan teramat sangat tidak mudah untuk menemukan seseorang yang layak dan pantas untuk dijadikan seorang sahabat dari sekian banyak teman yang kita punya.

Sekarang, Kita bisa menemukan orang yang benar-benar asing masuk ke dalam daftar teman Kita. Coba buka akun jejaring sosial Kita, ada berapa banyak teman yang belum pernah bertatap muka langsung dengan Kita?

Tidak salah kok punya teman dari dunia maya, apalagi jika mereka punya hobi yang sama, punya pengalaman yang bisa dibagi, punya pengetahuan yang bisa bermanfaat. Banyak pertemanan dunia maya yang berakhir menjadi persahabatan sesungguhnya. Apakah mereka bisa menjadi sahabat sejati? Bisa iya, bisa tidak. Karena sahabat sejati dapat dijumpai di mana saja dan kapan saja.

*************************

DEFINISI PERSAHABATAN

Jika diteropong dengan kacamata agama, maka persahabatan adalah sesuatu yang sangat agung. implikasinya dalam hidup manusia bisa berupa kebaikan atau keburukan. Bahkan berpahala atau berdosa. Oleh karena itu, perlu dijelaskan definisi ”persahabatan” agar ia betul-betul membuahkan sesuatu yang baik di mata agama.

Menurut Iman al-Ghazali, persahabatan adalah interaksi sosial bersama antara satu orang dengan orang lain dalam aktifitas sehari hari. Dalam KBBI disebutkan bahwa persahabatan adalah perihal bersahabat. Atau proses hubungan antara satu teman dengan yang lain.

Jika kita tarik ke dalam ruang lingkup yang lebih khusus ada istilah yang juga sering digunakan dalam persahabatan, yaitu ukhwah . Menurut Quraish Shihab , pada mulanya ukhwah berarti “persamaan” dan ”keserasian”. Karenanya persamaan dalam keturunan mengakibatkan persaudaraan, persamaan dalam sifat-sifat mengakibatkan persaudaraan.

Adapun proses timbulnya persahabatan adalah sebagai berikut.

Kehidupan berumah tangga dan bertetangga
Pertemuan karena kerja dalam satu kantor
Pertemuan di sekolah atau bangku kuliah
Pertemuan lantaran profesi
Pertemuan lantaran menjadi rekan bisnis
Pertemuan dalam suatu perjalanan
Proses pertemuan dalam pershahabatan di atas dapat terjadi secara kebetulan, dan ada yang disengaja bertemu dengan orang yang bersangkutan.

Dan menurut Imam al-Ghazali, persahabatan yang disengaja dilakukan akan berimplikasi pahala, jika proses dan akibatnya dapat menimbulkan kebaikan dalam pandangan syariat.

Sedang Quraish Shihab mengemukakan bahwa faktor penunjang lahirnya sebuah persahabatan atau persaudaraan dalam arti luas adalah persamaan. semakin banyak persamaan, akan semakin kokoh pula persaudaraan. Faktor lain adalah adanya perasaan tenang dan nyaman pada saat berada di antara sesamanya serta adanya dorongan kebutuhan ekonomi.

PERSAHABATAN ITU INDAH

Dimanakah letak indahnya persahabatan..? Yang jelas keindahan itu berada dan terasa dalam jiwa manusia sebagai mahluk sosial. Coba bayangkan Anda hidup sendiri tanpa da seorang sahabat yang menemani Anda. maka kehidupan Anda akan gersang, penuh dengan kesedihan. karena tidak ada orang yang bersedia menghibur Anda, atau setidaknya sebagai teman ngobrol atau “curhat”

Dan jika dilihat dari prespektif sosiologi, menjalin hubungan sosial dengan orang lain, seperti dalam bentuk persahabatan merupakan satu keharusan, ada beberapa hubungan dan interaksinya yang terjadi di manyarakat dan hal tersebut telah diatur oleh hukum dan syariat islam, yaitu sebagai berikut.

Hubungan satu Individu dengan individu lain
Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan masyarakat dengan masyarakat lainnya.
Jadi menjalin hubungan sosial persahabatan dengan orang lain dan masyarakat merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Tanpa interaksi tersebut, manusia tidak akan pernah mendapatkan nikmatnya hidup bermasyarakat.

Sekarang coba kita bayangkan, bagaimana kalau kita berada sendirian di tengah-tengah padang pasir yang sangat luas, atau berada di tengah lautan yang jauh dari pulau. Apa yang kita rasakan saat itu? Bingung itu pasti, tidak tenang, gelisah, waswas, dan serba khawatir. Itulah perumpamaan orang yang tidak mempunyai sahabat, atau tidak mendapat hubungan persahabatan.

pentingnya kebersamaan tersebut dan munculnya “ketergantungan” mula-mula dikenal oleh manusia saat manusia dilahirkan. saat itulah muncul rasa saling mumbutuhkan antarsesama. yaitu ketika orang tua mulai merawat dengn penuh kasih sayang. Lalu kemudian ia melihat kebersamaan dengan saudara-saudaranya. Dari sinilah berawal mula manusia mengenal arti “saudara” dan ‘ persaudaraan”.

Dengan inilah akan timbul perasaan gembira dan senang dalam hati. Orang yang mempunyai sahabat sejati yang selalu memberikan pertolongan dan setia terhadapnya dapat memberikan kehidupan baru baginya untuk mencapai sebuah kesuksesan dan kebahagiaan. Indah bukan?

Misalkan ketika kita berada di tengah-tengah kehidupan keluarga, sahabat dan masyarakat yang rukun. Yang terasa dalam hati adalah ketenangan, kesegaran, kenyamanan, dan ketentraman. Inilah yang menjadikan kehidupan itu indah.

Perasaan hati yang seprti inilah (bahagia/gembira/senang) yang akhirnya bisa mengubah sikap dan gerak-gerik anggota tubuhnya. Dan tentunya hal ini akan memberikan dampak positif dalam aktivitas sehari hari.

Gregory Hartley dan maryam Karinch mengatakan, ketika orang merasakan kebahagiaan dalam hidupnya, maka pusat gravitasinya tampak meningkat, seolah-olah beban yang dideritanya selama bertahun-tahun telah meninggalkanya, wajahnya bersinar. Kegembiraan semacam inilah yang menciptakan penampilan yang terlihat muda bahkan di usia tua sekalipun, sehingga postur tubuh menjadi lebih tegap dan gerakan langkah meningkat.

Sahabat, dialah orang yang ada di sisi kita saat tidak ada seseorang pun yang menghampiri kita. Dialah orang selalu mengingatkan kita ketika kita salah. Dialah orang yang dekat dengan kita saat orang-orang menjauh dari kita. Sahabat adalah sumber ketenangan, padanya ada sebuah sinar yang menerangi kita. Demikian sebagian karakter sahabat yang ada di sekeliling kita.

***********************

Sahabat Sejati...
Mengatakan yang Sesungguhnya

Sahabat Sejati...
Mengantar Kita Menggapai Impian

Sahabat Sejati...
Tidak Meminta Imbalan Apapun

Sahabat Sejati...
Tidak Akan Mengubah Kita

Sahabat Sejati...
Mau Mendengarkan Kita

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan
dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan
mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi
persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan
bertumbuh bersama karenanya…

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi
membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkanbesi,
demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan
diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,
diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,
namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan
dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan
untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya
ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,
tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan
dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha
pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita
membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi
mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih
dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan
dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,
karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati,
namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.
Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun
ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

2 komentar: